WARTAWIDYA.com – Ketua Komisi I DRPD Kabupaten Sukabumi Paoji Nurjaman meninjau langsung korban dugaan keracunan massal yang dirawat di Puskesmas Sagaranten dan RSUD Sagaranten pada Selasa (11/6/2024).
“Korban di Puskesmas Sagaranten 30 orang dan di RSUD Sagaranten 16 orang. Kami menerima laporan ada yang meninggal atas nama Nasyifa Rahayu (9 tahun) di RSUD Sagaranten, warga Kecamatan Curugkembar,” kata Paoji kepada wartawidya.com.
Paoji meminta puskesmas dan RSUD Sagaranten, terutama Dinas Kesehatan, melakukan penanganan lebih serius, khususnya dalam penyediaan tenaga medis atau perawat (tenaga kesehatan atau nakes). Menurutnya, Dinas Kesehatan dapat menerjunkan lebih banyak petugas.
“Kami turut berduka atas meninggalnya satu orang, Nasyifa, warga Kampung Singaparna, Desa Mekartanjung. Semoga kejadian ini tidak terulang,” kata Paoji.
Dugaan keracunan berawal pada Minggu, 9 Juni 2024. Ratusan warga mengonsumsi makanan di acara syukuran pra-pernikahan di Kampung Cimanggir, termasuk ada yang membawa makanan itu ke rumah dan disantapnya. Keluhan dirasakan pada Minggu malam. Lalu Senin pagi, 10 Juni 2024, warga ke puskesmas.
Korban adalah warga Kecamatan Sagaranten dan Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi. Data sementara, korban berjumlah 122 orang dan satu meninggal dunia yakni Nasyifa Rahayu (9 tahun). Dari 122 korban, 76 orang di bawah pengawasan Puskesmas Sagaranten dan 46 di Puskesmas Curugkembar.
Nasyifa merupakan korban di bawah pengawasan Puskesmas Curugkembar, sebelumnya akhirnya dirujuk ke RSUD Sagaranten bersama tiga pasien lain. Namun sayang, nyawanya tidak tertolong setelah mengalami peningkatan gejala kejang pada Senin malam. Nasyifa kemudian dinyatakan meninggal pukul 23.20 WIB.
Camat Curugkembar Asep Mulyadi mengatakan keluhan yang dirasakan warga adalah mual, muntah, menceret, lemas, dan demam. Dalam laporannya, Asep menyebut peristiwa ini sebagai KLB. Adapun makanan yang dikonsumsi di acara syukuran pra-pernikahan tersebut antara lain nasi merah, buncis, mi, dan ayam.